Postingan sebelumnya, di sini saya masih melanjutkan analisa mengenai Proce Action yang terjadi. Kemaren Natal sempat libur karena semua Bank Holiday, dan memang market tutup.. namun order masih floating..

Masih dengan garis trend line yang sama, untuk mengetahui bagaimana harga bergerak untuk EU, pada beberapa hari terkahir menjelang penutupan Tahun 2012 ini.

Dari terakhir chart saya tinggalkan, harga bergerak dari 1.3179 menuju bullish dan sempat mencapai di atas 1.3275. Namun apa yang terjadi, ternyata turunan tajam menghantan mulai sore ini.

Dalam perjalanan itu saya sell limit dua kali, yang pertama adalah yang saya set up pada postingan sebelumnya. dan yang kedua tidak saya rekam.. karena alasan iseng-iseng..
OK dan inilah chart pada sore ini, semua order sudah saya likuidasi,
Selamat tahun baru 2013.. Semoga trading kita lebih berkah..

Pada postingan sebelumnya, disini, saya melakukan analisa sederhana mengenai Price Action. Saya melihat telah ada Lower High dan Lower Low pada pola candle chart pada tgl 21 Desember 2012 yang lalu. Kemudian saya open Short sesuai teorinya Nial Fuller pada 1.3191 EU. Saya menetapkan TP 1.3160. Setelah memasuki sesi London, harga memang sempat hampir menyentuh TP, tapi ternyata balik lagi. Dan Open trade saya biarkan sampai menginap Sabtu dan Minggu.

Kemudian pagi ini, Senin 24 Desember 2012, saya lihat chart dan langsung saja close meski tidak sentuh TP.

Kemudian kita lanjutkan dengan pasang Pending Order pada pertengahan harga yang mengalamai pulback. Pada support sebelumnnya kita pasang Sell Limt, berharap jika harga pulback menyentuhnya maka akan membawa OPen Sell Bearish.. dengan menetapkan TP pada SUppor terakhir. Ini adalah sesi Asia, jadi kemungkinan masih adem ayem pergerakannya, besok juga sudah Natal, mungkin para trader disono pada istirahat..

Biar ada postingan, seru juga pura-pura ngerti Price Action
Selamat Natal

Kira-kira begitu metode yang diberikan oleh beberapa Price-Action trader sekaliber Nial. Dalam artikelnya, disebutkan untuk mendalami atau mempelajari price action, maka anda diwajibkan untuk mengenal level-level psikologis antara Support dan Resistence. Dalam beberapa artikel lain juga disebutkan mengenai kesalahan untuk mengenal S/R. S/R bukanlan sebuah harga pasti,  S/R merupakan area, dan area biasanya tidak hanya terpatok pada satu nilei fixed. Untuk mengenal S/R mungkin sebaiknya kita hhhh #ngopi dulu.. kelamaan brew...

OK lanjut.

Dalam artikel Nial ini mulai disebutkan mengenai mengenali trend. Jika terjadi higher high dan higher low, maka otomatis bisa dibeut trend naik. Begitu juga jika terjadi Lower High dan Lower Low.. Namun dari chart yang diberikan, HHHL itu telah terjadi lebih dari dua pasang.. Tapi sebagai trader kacangan, saya bisa memmulainya hanya dengan satu LHLL. Berikut gambarnya:

Analisa: #pribadi lho ya..
Ini adalah chart EU H1, saat ini adalah satu jam sebelum London sesion.
Sebelum trend line yang saya tarik itu, trend naik selama beberapa hari, pernah terjadi beberapa kali pullback, namun trend tetap lanjut naik. Mungkin karena mendekati akhir tahun.. mungkin lho ya..

Trend line yang saya tarik itu menunjukkan Lower High Lower Low, mungkin tidak cukup hanya dengan satu pasang saja..

Tapi dengan ini berarti saya mencoba menganalisa level-level psikologis yang mungkin akan disentuh oleh pergerakan harga selanjutnya. Sebentar lagi akan dimulai sesi London, kemungkinan harga akan bergerak lebih fluktuatif.. Nanti kita lihat..

Mestinya dari teori, ini akan Bearish.. lihat garis merah-merah, jika nanti ada yang tertembus harga baik dari atas maupun bawah. ***ouchhh..

Saya pernah bertanya-tanya, dengan liquiditas pasar currency yang snagat besar, harga bisa bergerak dengan sangat bebas dan besar. Padahal harga tidak bisa diprediksi, lalu mengapa Day-Trading tetap dilakukan dan kebanyakan dari para Day-Trader mengalami loss..

Kebanyakan para trader loss money karena tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan. Mereka belum mengerti cara untuk melakukan Day_Trading, atau bahkan mereka belum mendapat pemahaman cara membaca chart. Dengan kehilangan uang terus menerus, mengapa mereka masih saja "menyumbangkan" uang yang sangat sulit didapat itu kepada buasnya pasar. Bukankan mereka lebih bak berhenti saja, dan hidup biasa seperti para non-trader?

Loss yang dialami para day-trader kebanyakan berhubungan langsung dengan masalah psikologi. Ketika trader membiarkan posisi mereka mengalami floating yang berkepanjangan, bahkan sampai berhari-hari, mereka masih mempercayai bahwa harga akan kembali dan menyentuh level take profit yang telah mereka tentukan, meski tanpa petunjuk sama sekali ke arah tersebut. Ketika ternyata posisi mereka mengalami loss, mereka masih percaya hari itu juga akan ada keberuntungan lain untuk mengembalikan uang yang telah hilang tersebut. Kecenderungan manusia untuk lebih memilih meneruskan apa yang memang sudah jelas diketahui buruk atau salah untuk dilakukan, namun tetap saja ada dorongan yang kuat untuk meneruskannya. Ketika mereka tahu mereka harus berhenti saat mengalami loss, selalu saja kembali datang ingatan iming-iming bahwa Forex dapat memberikan profit tanpa batas dalam waktu singkat. Maka mereka open position kembali, dan akhirnya sampai pada sisa dolar terakhir yang mereka miliki. Padahal hari esok masih ada, seandainya saja mereka bisa lebih tenang dalam melakukan analisa.

Mari saya persingkat saja, saya analogikan dengan pengalaman anda pada sebuah mesin hadiah di timezone. Ketika anda diberikan kesempatan 3 kali untuk menjatuhkan paket hadiah, setelah anda bisa mencapai +5, anda akan mencoba ketiga kesempatan itu. Mulai dari kesempatan pertama, anda bet dan menghasilkan +2 (misalnya), kemudian kesepmatan kedua anda hanya +1, kesempatan ketiga ternyata hanya +1, itupun tidak cukup untuk mendapatkan paket hadiah. Lalu apa yang anda lakukan, apakah anda akan pergi? tidak, anda akan memasukkan koin lagi, karena anda tahu satu kali koin itu hanya seharga 3.500 rupiah..

Kecenderungan otak untuk mendapatkan reward sekali, meski telah loss berkali-kali..


Sumber: priceactiontradingsystem.com